Selasa, 09 November 2010

KPI Terima 1128 Surat Pengaduan Akibat Tayangan Silet

KPI Terima 1128 Surat Pengaduan Akibat Tayangan Silet

                    Dadang KPI|Foto: Galih W Satria C&R
Dadang KPI|Foto: C&R
JAKARTA,C&R/OMG-Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menerima 1128 surat pengaduan akibat tayangan Silet pada hari Minggu (7/11/2010). Ini adalah surat terbanyak yang pernah diterima oleh KPI. Isi berita Silet dianggap sudah meresahkan masyarakat serta korban yang sedang berada di barak pengungsian.

Dadang mengatakan, tayangan tersebut membuat psikologi korban yang berada di barak pengungsian menjadi panik. "Pada saat berita itu ditayangkan. Bahkan ada surat aduan kalau banyak korban yang dieksploitasi. Kalau dibilang rekor komplain tertinggi kita belum tahu, karena belum merekap ulang. Tapi memang tertinggi dalam satu hari, dianggap menyesatkan, merisaukan. Masalah privasi yang banyak diungkap. Kami panggil pihak RCTI dan beri sanksi. Dihentikan bukan karena banyaknya surat yang kita terima, tapi memang dengan alasan merisaukan," terang Dadang saat ditemui di Gedung Bapeten, Senin (8/11/2010).

Dengan banyaknya pengaduan tersebut, Dadang beserta anggota KPI langsung melakukan peninjauan terhadap tayangan Silet. Bagi Dadang, informasi haruslah berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Namun, sayang, pada program tayangan Silet, tidak ada sumber yang jelas. Terlebih saat tayangan tersebut memperlihatkan isi pesan singkat (sms) yang dipertontonkan kepada masyarakat. "Walaupun informasi itu sebuah fakta, setidaknya teman-teman bisa dikemas agar tidak menimbulkan efek psikologis dalam masyarakat," terang Dadang.


Sedangkan Agus Sudibyo, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers mengatakan, adanya paranormal yang mengiyakan isi dari pesan singkat yang ditayangkan Silet sah-sah saja. Namun, yang menjadi masalah adalah pernyataan paranormal itu harus diuji kebenarannya. Media sejatinya, harus sadar soal waktu, dalam keadaan traumatis menampilkan tayangan ditengah bencana itu apakah pantas menghadirkan paranormal tersebut. (PRIH PRAWESTI FEBRIANI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar